LAPORAN
PERILAKU NAKAL PADA ANAK JALANAN
Laporan
ini disusun guna memenuhi tugas akhir semester 2 pada Mata Kuliah BK Sosial
oleh Dosen Pengampu Heri Saptadi Ismanto, S.Pd.,M.Pd.
Oleh:
Nama : Thaariq Falaq.
NPM : 11110173
Kelas : 2B.
Kelas : 2B.
Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas
Ilmu Pendidikan
Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Semarang
Juni,
2012
A. Permasalaahan Counselee
Perilaku
nakal pada anak jalanan di kota semarang
Persoalan
pada diri anak jalanan adalah karena kurangnya mengendalikan emosi pada diri
anak jalanan, baik emosi negative maupun emosi positif sehhingga mendorong nak
melakukan tindak kenakalan baik termasuk sebagai kategori penyimpangan social
maupun yang sudah berat adalah kriminalitas.
B. Identitas Diri Counselee:
Nama
lengkap : Sudarmaji.
Nama
panggilan : Ajik.
Wilayah : Semarang-Kendal.
TTL : Kendal, 1 April
2000
Usia : 12 tahum.
Jenis
kelamin : Laki-llaki.
Harapan : Ingin pulang berkumpul
dengan keluarga.
Cita-cita : Ingin jmenjadi pengusaha.
C. Identifikasi Masalah
Kenakalan
anak adalah segala perbuatan yang melanggar norma atau moralitas masyarakat,
dan dilakukan dalam usia 2 sd 10 tahun atau sebelum memasuki usia remaja. Anak
disini diartikan sebagai seseorang yang belum memasukim usia remaja bahkan
dewasa sehingga ini juga dapat diartikan sebagai penyimpangan social dan bahkan
sebagai kriminalitas namun dibawah umur.
Segala
bentuk kenakalan remaja ini seperti yang dilakukan saudara Sudarmaji yang
sering akrab dipanggil Ajik ini adalah anak yang sanagat nakal sekali. Segala
macam bentuk kenakalan anak sudah dilakukan seperti : berjudi, mencuri, pencurian barang,penipuan,pelanggaran tata susila
yang lain. Semua yang dilakukan anak ini adalah tindak kriminalitas namun
sangat beruantung sekali ketika penyimpangan social dan kriminalitas sudah
dilakukan dari kepolisian tiak pernah mengetahui.
Disamping
itu ajik ini sebenarnya sudah menyadari berbagai tindakan yang dilakukanya
dengan temanya adalah perbuatan yang merugikan diri sendiri bahkan oranglain,
anehnya disaat itu terjadi dia menambahkan tindakan kriminalitas itu dengan
perbuatan seks bebas, pergaulan bebas, ikut sebagai punk jalanan yang biasanya
banyak sekali merugikan masyarakat bahkan meresahkan masayarakat.
Kesadaran
yang dialaminya adalah bentuk dari ketidakpuasan dia selama ini dengan dirinya
sendiri karena pelanggaran nortma,asusila, dan hukumj. Semakin hari ungkapnya
saat di wawancarai di jalanan ini, dia mengaku bahwa sudah bosan ingin pergi
ari lingkungan ini dan pulang kembali ke rauymah untuk berkumpul dengan
keluarganya namun disisi lain dia masih terpengaruh dengan linhgkungan dalm hal
ini adalah teman-temanya.
D. Prognosis
Apapun
yang sebnarnya dilakukan oleh Ajik ini adalah sebuah kesalahhan yang berakibat
fatal pada kenakalan bahkan dari kenakalan ini akan mengarahkan pada
kriminalitas. Berbagai masalah pasti akan muncul dari kenakalan remaja yang
ditimbulkanya ini missal dari free sex akan menjadi penyakit HIV atau Aids,
kemudian mabuk-mabukan akan menjadikannya sebagai preman, bahkan pada akhirnya
anak ini akan melakukan perusakan diri seperti menggunakan narkoba atau
sejensinya, sampai akhirnya kematian.
Semua
kemungkina itu akan terjadi, namun kin saatnya dibahas mengenai perjalanan
bagaimana ini bisa membawa ajik ke jalanan atau pergaulan kenakalan di jalanan
semarang ini.
Ketika
ditanya mengenai perjalanannya kesini, ajik yang ditemui saat itu memberitahu
bahwa dia tertekan akan semua yang dibebankan oleh keluarganya, sebagai anak
kedua dari dua bersaudara, karena dia nak pertama kemudian adaiknya umur
sekitar 2 tahun saat ini. Dari urut-urutan itu, maka kedua orangtua pasti
memberikan tanggungjawab yang lebih untuknya, pmeskipun saat itu dia masih
berumur 7 tahun. Dari situ dan dari serge ekonomi Ajik tidak pernah meraskan
bangku sekolah namun malah pekerjaan yang harus dipikulnya, seperti misalnya:
mencuci pakaian, menjual Koran, mengamen, bahkan pernah disuruh meminta-minta.
Dari
sekian beban yang telah diberikan Ajik ini mencoba untuk mengerti bahwa dia
sudah menjadi dewasa sebelum waktunya namun saat itu orangtuanya terlalu
memaksakan diri anakanya ini sehingga beban dan tekanan batin paswti
dialaminya.
E. Sintesis
Melihat
dari sekian banyak latar belakang dan permaslahan yang cdukup rumit, namun Kita
dapat melakukan pendekatan terhadap kasus ini. Dari penyebab masalah yang
muncul dapat ditarik kemungkinan masalah sebenarnya :
1. Segi
Sosiologis
Dimana segi ini memungkinan bahwa setiap
orang dipengaruhi oleh lingkungan dan setiap linhgkungan dipengaruhi oleh
seseorang atau masyatrakat. Sama dengan kasus ini kasus yang tergolong sebagai
bidang Pribadi dalam Bimbingan dan Konseling. Kasus ini sangat kompleks terjadi
dimanapun dan kapanpun terutama saat ini dialami saudara kita yaitu Ajik ini.
Ketika dia ingin keluar dari gang Punk Jalanan ini tidak bisa karena menurutnya
sudah adanya ikatan dan dari setiap anggotanya menganggapnya seperti saudara
sehidup seemati. Namun memang disayangkan dari lingkungan ini membuat dampak
yang tidak dapat dibilang sebagai dampak positif, namun negative.
2. Segi
Psikologis
Dilihat dari bagaimana Ajik ini
menjalani pernaya sendiri sebagai anggota dari keluarga, dari situ sudah Nampak
bahwa seorang yang berumur 7 tahun sudah didik menjadi orang yang sangat
dewasa, hari-harinya yang penuh denga kerja dan kerjha, ditambah beban dari
dalam batinya yang mengakibatkan Ajik ini harus meninggalkan rumahnya tanpa
memberitahu keduaorangtuanya. Ini adalah keputusan yang tak masuk akal katanya.
Pendekatan yang sudah
kita singgung tadi adalah memungkinakan berbagai penyebab yang terjadi dilihat
dari segi sosiologis dan psikologis. Untuk membantu saudara kita ni, kita
membutuhkan konseling yang bersifat kekeluargaan jadi dimana antara kita selaku
konserlor dengan dia selaku client diberikan pemahaman pentingnya keluarga bagi
masa depanya, minimal pengertian dari keluarga yanhg sesungguhnya. Ketika itu
sudah diberikan maka selanjutnya adalah kita berikan tritmrn berupa represi
yaitu sebuah pengendalianj emosi dengan mengalihkan perhatianya atau emosi
negatifnya ke bentuk yang lebih positif, ketika dia mendapatkan masalah dia
diberikan solusi dari masalh irtu dengan melakukan hal positif misalnya main
gitar, sebagai anak jalanan pasti akan memiliki ketrampilan sebagai gitaris.
Bukan sekedar mengamen di jalanan namun menyumbangkan pikiran dan ketrampilanya
untuk unjuk diri di bus misalnya.
Bukan ketika punya
maslah larinya ke alkholisme, ini yang disanyangkan sekali. Setelah dia dapat
mengendalikan emosinya tentiu daia akan lebih tenang meskipun dari
teman-atemanya masih belum begitu paham akan apa yang sebenaarnya dia lakukan.
Namun ketika itu pasti dia kan membawa pengaruh bagi kelompoknya. Dan saat itu
berlangsung dan sudah semakin lama maka kits
berikan pilihan yang baginya akan sangat sulit, missal: kita menanyakan padanya
seandainya kamu memilih keluargamu kamu akan meninggalkan teman-temanmu ini
namun bagaimana senadainya kamu memilih temanmu ini maka kamu akan meninggalkan
keluarhgamu ?/
Semua pertanyaan ini
adalah bagian dari tritment agar client dapat mengendalikan apa yang kan dia
kerjakan nanti, karena sebagian besar apa yang kita kerjakan adalah konsepsi
dari alam sadar kita, dan selebihnya adalah alam bawah sadar dan alam ambang
sadar.
Ketika kita lontarkan
berbagain pertanyaan yang akan membuatnya berfikir keras bahkan juga
berperasaan maka itu akan membawa dia untuk berproses menuju kedewassan yang
sesungguhnnya. Yang kadang kala dia mengertii dengan motivasi disertai
penekanan yang kita berikan tanpa dia sadari senelumya, Alhasil dai pasti sudah
tentu akan pergi untuk kembali kekeluarganya dan setelah itu kieluarganya pasti
akan leboh untuk membimbingan lebih baik bukan memperlakukanya sebagai
miniature orang dewasa.
F.
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Ketika
permasalahan seperti ini telah muncul maka yang trjadi bukan mengantisipasi
melainkan mengentaskan agar ini tidak terjadi, kemudian berulah kita mencegah
supaya ini tidak terulang kembali.
Setelah
melalui berproses selama berhari-hari maka kita mengadakann evaluasi tentang
solusi yang coba kita berikan selebihnya kita melepaskan apapun yang terjadi
dalam hal ini konsep piir client atau bagaimana keinginan dari counselee ini
sebenarnya.
Ketika
ditelusuri denagan wawancara dan observasi yang sederhana maka telah
disimpulkan bahwa pendekatan, penelusuran penyebab, dan berbagai soluis
tersebut adalah benar apa adanya dapat mengentaskan, namun dalam mencegahnya
masih dalam tahap yang belum dapat ditentukan alias belum ditemukan untuk
solusinya.
Factor
Psikologis dan factor sosiologis ini sangat mempengaruhi bagaimana seseorang
melekukan tindakan penyimpangan social dan bahkan sampai kriminalitas dalm
skesemua masalah tersebut masuk dalam kategorii sebagai kenakalan anak, namu
jika dibiarkan pasti mengarahkan kepada kenakalan remaja.
Yang
sudah kita berikan ini ternyata membawa dampak yang bagus bukan hany dengan
Ajiknya namun dan kawan-kawanya segrup punk tersebut. Mereka berpendapat bahwa
mereka juga punya harapan dan cita-cita namun terlanjur adalah lasan yang
benar-benar terucap diaaat ajik dan salah satu temanya idwawancarai.
Dari
sekian apa yang dilakukanya juga ada yang menarik bagaimana dia dapat menrima
kwana dengan sanag terbuka , yang berbeda sekali dengan orang kebanyakan
sekarang. Namun semua itu yang membawa Ajik berkumpul dengan keluarganya,
sampai pada akhiranya teman-temanya menyadari tindakan ajik unutk kembali
kepelukan orangtua adalah benar. Dan alhasil temantemantya yang berjumlah 7
orang dapat pulang kerumah-masing-masing, meskipun dalam waktu yang relative
panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar